Close Klik 2x

Kumpulan Materi Pendidikan Untuk SMP & SMA

Menjelaskan Sintesis Protein dan Kode Ginetik

Menjelaskan Sintesis Protein dan Kode Ginetik - Sintesis protein adalah proses pembentukan protein di dalam sel. Tahapan sintesis protein ada 2 sebagai berikut.

1. Tahap Prasintesis 

Sebelum sintesis protein dilakukan, perlulah diadakan persiapan yang menyeluruh. Salah satunya pemasangan asam amino pada salah satu ujung tRNA. Satu asam amino harus diikatkan pada salah satu ujung tRNA dengan antikodon yang benar. Namun, protein ini sesuai dengan kodon bukan antikodon. Enzim yang melakukan proses ini adalah enzim tRNA aminoasil sintetase.

Enzim ini mengikatkan asam amino pada bagian sisi asam amino, kemudian tRNA dengan antikodon spesifik untuk asam aminonya. tRNA dan asam amino berikatan pada enzim sebelum akhirnya dilepaskan.

2.Tahap Sintesis Protein

 Pada tahap ini terjadi proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma, dan ribosom. Sintesis protein terdiri dari 2 tahapan besar, yaitu:

Menjelaskan Sintesis Protein dan Kode Ginetik
Menjelaskan Sintesis Protein dan Kode Ginetik

a. Transkripsi 


DNA membuka rnenjadi 2 rantai terpisah. Karena mRNA berantai tunggal, maka salah satu rantai DNA ditranskripsi (dicopy). Rantai yang ditranskripsi dinamakan DNA sense atau template dan kode genetik yang dikode disebut kodogen. Sedangkan yang tidak ditranskripsi disebut DNA antisense/konnplementer. RNA Polimerase membuka piinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-nukleotida untuk berpasangan dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai mRNA. Berikut tahapan transkripsi.


b. Translasi 

mRNA/RNAd yand sudah terbentuk keluar dari anak inti sel menuju rRNA. mRNA nnasuk ke rRNA/RNAr diikuti oleh tRNA/RNAt. Ketika antikodon pada tRNA cocok dengan kodon mRNA, kemudian rantai bergeser ke tengah. Kodon mRNA berikutnya dicocokkan dengan tRNA, kemudian asam amino yang pertanna berikatan dengan asam amino kedua. tRNA pertama keluar dari rRNA. Proses ini berlangsung hingga kodon stop. Kode genetika nnerupakan instruksi berupa kode-kode yang merunnuskan jenis protein yang akan dibuat. Instruksi kode genetik tersebut diperintahkan oleh DNA dalam sintesis protein. Ciri-ciri kode genetik menurut Nirenberg, et.al. (1961) sebagai berikut.


1) Terdiri dari triplet, artinya tiap kodon terdiri dari 3 basa.
2) Non-overlapping, artinya susunan 3 basa pada kodon berbeda dengan kodon yang lain.
3) Degenerate, artinya 1 asam amino mempunyai kodon lebih dari satu.
4) Universal, artinya kode yang sama berlaku untuk semua makhluk hidup.

 Terdapat 20 macam asam amino di alam yang tersusun dari 4 macam basa nitrogen pada molekul RNAd, yaitu Adenin (A), Urasil (U), Sitosil (S), dan Guanin (G). Dari ke-4 kodon tersebut dapat disusun 64 tripet kodon, padahal macam amino yang ada hanya 20. Dengan demikian, terdapat kodon sinonim (degenerate). Artinya, satu asam amino dikode lebih dari satu kodon. Beberapa kodon dinamakan kodon nonsense (tidak berarti), karena tidak mengodekan asam amino tertentu, seperti UAA, UAG, dan UGA.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Menjelaskan Sintesis Protein dan Kode Ginetik